BeritaBloraInfrastruktur

Proyek Jalan Plosorejo–Sembongin Molor, DPUPR Blora Layangkan SP 2

Avatar photo
×

Proyek Jalan Plosorejo–Sembongin Molor, DPUPR Blora Layangkan SP 2

Sebarkan artikel ini
Suasana ruas Jalan Plosorejo-Sembongin yang tidak ada aktivitas pekerjaan. (Syaerozy/Harianpantura.com)

Blora, Harianpantura.com – Proyek peningkatan ruas Jalan Plosorejo–Sembongin, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, mengalami keterlambatan dari target jadwal. Molornya pengerjaan proyek tersebut dipicu rusaknya dua unit alat berat jenis roller yang digunakan dalam proses pengaspalan.

Akibat keterlambatan itu, pelaksana proyek CV Bintang Timur bersama konsultan pengawas CV Archidas Design resmi mendapat Surat Peringatan Kedua (SP 2) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora.

Berdasarkan papan informasi proyek, pekerjaan peningkatan jalan ini dimulai pada 4 September 2025 dan ditargetkan rampung pada 15 Desember 2025. Proyek sepanjang 896 meter dengan lebar 3 meter tersebut menelan anggaran sebesar Rp 1.547.908.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Blora.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUPR Blora, Nidzamudin Al Huda, membenarkan adanya keterlambatan pekerjaan di lapangan. Menurutnya, proyek Jalan Plosorejo–Sembongin hingga kini masih dalam tahap progres.

“Memang ada keterlambatan. Proyek Plosorejo ini menggunakan dana pinjaman, bukan dana WHO. Dan kami sudah memberikan SP 2 kepada pelaksana,” jelasnya.

Sementara itu, warga Desa Plosorejo RT 2 RW 2, Kusairi, mengeluhkan lambannya pengerjaan proyek yang dinilai mengganggu aktivitas warga sehari-hari. Ia menyebut keterlambatan sudah berlangsung cukup lama.

“Material telat datang. Setelah gelaran selesai, materialnya tidak kunjung datang. Sekitar satu setengah bulan mau mengerjakan aspal, tapi mesinnya rusak,” keluhnya.

Ia juga menyebut kerusakan alat berat cukup parah.

“Mesinnya rusak, dinamonya bermasalah. Satu lagi remnya tidak berfungsi, hendelnya tidak bisa untuk mengerem. Alatnya sampai dibawa ke Blora untuk diperbaiki,” ungkapnya.

Akibat kerusakan tersebut, proses pengaspalan baru mencapai sekitar 100 meter dan terhenti selama tiga hari tiga malam. Kondisi jalan yang belum selesai juga dinilai membahayakan pengguna jalan.

“Sudah ada yang jatuh, sekitar dua sampai tiga orang,” terangnya.

Meski mengeluhkan debu, panas, serta material kerikil yang masuk ke pekarangan rumah, warga berharap proyek tersebut segera diselesaikan.

“Kami ingin cepat selesai. Bukan mau protes berlebihan, hanya supaya warga tenang dan aktivitas bisa kembali normal,” pungkasnya. (Syae)

Pencarian Otomatis di Situs + Excel

🔍 Pencarian Otomatis di Situs + Ekspor Excel



JudulLink

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pencarian YouTube ke Excel

Cari Video di Channel YouTube & Download Excel

JudulLink