Blora, Harianpantura.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blora menggelar acara Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pengawas Pemilu di De Garden Tunjungan, Blora, Minggu (21/9/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi dan memaksimalkan pengawasan menjelang pelaksanaan pemilu dan pilkada mendatang.
Acara diikuti 50 peserta yang terdiri dari perwakilan OPD, organisasi mahasiswa, kepala desa, kepala sekolah, serta media lokal. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang difasilitasi oleh Komisi II DPR RI.
Ketua Bawaslu Blora, Andyka Fuad Ibrahim, menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam menjaga kualitas demokrasi.
“Kami sangat mengharapkan masukan agar kerja pengawasan semakin maksimal. Proses Pemilu dan Pilkada ke depan harus tetap sesuai prinsip demokrasi, apalagi saat ini UU Pemilu sudah masuk Prolegnas,” ujarnya.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Husain, turut memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024 yang dinilainya berjalan baik. Ia menekankan pentingnya konsolidasi dan evaluasi bersama mitra untuk meningkatkan kualitas demokrasi di masa depan.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI, Azis Subekti, mendorong Bawaslu untuk memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah.
“Sekuat apa pun Bawaslu dan KPU, bila masyarakatnya tidak diperbaiki, hasilnya akan begitu-begitu saja. Maka, kolaborasi dengan pemda harus lebih erat, karena otonomi nyata ada di kabupaten dan kota,” tegasnya.
Azis juga mengingatkan pentingnya komunikasi publik yang adaptif di era digital.
“Informasi benar harus lebih cepat sampai ke masyarakat dibanding hoaks. Jangan menunggu klarifikasi, tapi dahulukan kebenaran agar publik tidak terjebak,” tambahnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan Anggota KPU Jawa Tengah, Mey Nurlela, S.S., M.Si. Dalam paparannya, Mey menyoroti tantangan teknis penyelenggaraan Pemilu 2024, terutama terkait penggunaan aplikasi yang dinilai masih rumit. Meski demikian, ia tetap mengapresiasi kerja sama antar lembaga.
“Terima kasih kepada Bawaslu karena pelaksanaan Pemilu dan Pilkada bisa berjalan baik. Kepada masyarakat, kami berpesan gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, karena itu bagian penting dari demokrasi,” ujarnya.
Materi berikutnya disampaikan oleh Diasma Sandi Swandaru, dosen UGM sekaligus pemerhati pemilu. Diasma menekankan pentingnya kewibawaan Bawaslu dalam menjalankan fungsi pengawasan.
“Hakikat kekuasaan itu cenderung tidak ingin dibatasi. Di situlah letak kepercayaan publik terhadap Bawaslu, yakni pada pengawasan dan penanganan pelanggaran,” tandasnya.
Kegiatan yang berlangsung interaktif ini menjadi ruang evaluasi sekaligus penguatan sinergi antara Bawaslu, penyelenggara pemilu, mitra kerja, dan masyarakat sipil dalam menjaga kualitas demokrasi di Blora. (Hms)
