Rembang, Harianpantura.com — Sebanyak 173 siswa SMP Negeri 1 Kragan, Kabupaten Rembang, harus mendapat perawatan di Puskesmas Kragan I pada Rabu (24/9/2025). Para siswa mengalami gejala pusing, mual, muntah, hingga diare usai menyantap jatah program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehari pada Selasa (23/9).
Kepala Puskesmas Kragan I, dr. Ahmad Fuadi, menjelaskan sebagian besar siswa ditangani secara rawat jalan. Dari total 173 siswa, 160 menjalani rawat jalan, sedangkan 13 lainnya masih dirawat inap.
“Mudah-mudahan setelah mendapatkan perawatan, besok seluruh siswa sudah bisa pulang,” ujarnya.
Ia menambahkan, gejala yang dialami siswa merupakan tanda-tanda umum keracunan. Namun, penyebab pasti masih dalam penyelidikan.
“Informasinya, makanan dikirim ke sekolah sekitar pukul 10.00, lalu dikonsumsi siswa sekitar pukul 12.30. Faktor penyebabnya masih dalam penyelidikan,” jelasnya.
Salah satu siswa, Safrotunnisa Al Izza, menceritakan bahwa keluhan mulai dirasakan sepulang sekolah.
“Saya merasa pusing, sakit perut, lalu diare setelah makan mie ayam MBG di sekolah,” ungkapnya.
Kepala SMPN 1 Kragan, Dahlan Slamet, mengakui jadwal distribusi MBG di sekolahnya sering kali tidak menentu.
“Kadang datang jam 11.00, kadang jam 12.00, kadang jam 12.30. Ketidakpastian waktu ini kadang mengganggu proses pembelajaran,” tuturnya.
Dahlan menambahkan, penerima manfaat MBG di sekolahnya mencapai 869 siswa. Selama ini program berjalan lancar, namun ia berharap ada perbaikan regulasi dan sistem distribusi agar kasus serupa tidak terulang.
“Koordinasi dan komunikasi antara pihak sekolah dengan penyelenggara perlu lebih ditingkatkan supaya pelaksanaan lebih efektif,” pungkasnya.
Hingga kini, penyebab keracunan masih ditelusuri oleh pihak terkait. Informasi sementara menyebutkan menu MBG yang dikonsumsi siswa pada Selasa (23/9) terdiri dari mie, sawi, tahu putih, ayam, dan buah melon. (Bas)
